Ketika Kutatap Wajah Istriku

Bismillahi Nawaitul Lilahi Ta'ala
Assalamu’alaikum warohmatullallhi wabarokaatuh,
Bismillahi minal Awwali wal Akhiri.
Allaahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad. 
Allahumma shalli 'alaihi wa sallim wa adzhib hazana qalbiy fin-dunya wal aakhirah..

Ketika kutatap wajah istriku, betapa aku sangat bersyukur kepada Allah, atas anugerah terbesar yang pernah aku terima. Seorang wanita yang sederhana, namun keridhoan dan keikhlasannya menerima diriku sebagai suaminya, membuat aku tidak berhenti bahkan tidak akan pernah berhenti bersyukur kepada Allah, atas ?kado pernikahan paling indah? yang diberikan kepadaku.

Ketika kutatap wajah istriku, betapa besar rasa maluku, karena masih banyak kekurangan pada diriku. Dan sungguh banyak kelebihannya, yang mungkin aku tidak akan mampu menandinginya. Seorang wanita yang tegar dan tidak banyak menuntut, kecuali tanggung jawabku sebagai suami, ayah dan imam keluarga. Dia wanita yang ikhlas menerima segala kelemahan dan kekuranganku, sebagai suami.

Ketika kutatap wajah istriku, betapa bangga dan bersemangatnya diriku, karena dukungannya terhadap perjuanganku untuk terus memperbaiki diri. Aku memang bukan laki-laki yang sempurna dan dia juga bukan wanita yang sempurna, tetapi Allah telah memilihnya untuk menjadi pasangan hidupku dan juga ibu anak-anakku. Semoga inilih yang terbaik menurut Sang Maha Penentu Takdir.

Ketika kutatap wajah istriku, di saat dia sedang lelap tertidur, tak terasa menetes air mataku, karena rasa syukur kepada Allah atas anugerah terbesar-Nya. Terlihat wajahnya yang kelelahan, karena harus melayani suami dan anak-anak. Tapi aku yakin, lewat keikhlasannya, dia akan menjadi wanita yang mampu terus berjuang di jalan Allah dengan menjadi istri dan ibu anak-anakku. Kukecup keningnya, sambil keberdoa, Ya Allah, jadikanlah dia bidadari syurgaku, sehingga meringankan pertanggungjawabank u, saat menghadap-Mu di Hari Perhitungan kelak. Aamiin.

Sore yang hangat ruap harum secangkir kopi
demikianlah sayangku kumaknai bahagia
begitu sederhana tercipta setiap saat bersama
bukan hanya dalam benak mimpi kita

Teruntuk Istriku yang menawan
karena rasa adalah keindahan,
tak ada nirwana di awan mengembara
Tetaplah kau diam disana

teruntuk Istriku yang tercantik
Terimaskih ku atas cinta yang menarik
Yang kau balurkan padaku setiap detik
Bukan Hanya buaian yang menggelitik

Teruntuk Istriku yang teristimewa
Tahu kah kau, ku sangat mencinta
Dengan seluruh hati ku beri salamanya
Untuk Dirimu yang selalu kucinta

Untuk istri ku yang setia
Kau telah hapus semua duka
Semoga pencinpta memberi karunia
Agar bisa bersama sampai di hari senja

Dari suami yang masih banyak kekurangan..

Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik ... Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 
-----------------------------
Sumber : Rahasia Ketajaman Mata Hati oleh Imam Al Ghazali

Tidak ada komentar